
Rumah Rasulullah saw sering dibanjiri para tamu. Mereka datang untuk suatu hajat atau untuk mendengar nasihat serta bimbingan khusus. Hari itu Jarir bin Abdullah Al-Bajli agak terlambat datang ke rumah Rasulullah. Para sahabat yang lain sudah lebih dahulu datang dan duduk berimpitan di rumah Nabi yang sederhana itu. Karena terlambat, Jarir duduk di serambi rumah Nabi tanpa alas.
Melihat Jarir yang duduk tanpa alas, Nabi melepaskan selendang yang ada dibahunya lalu memberikannya kepada Jarir. "Hai Jarir, duduklah di atas selendangku ini” kata Nabi.
Jarir mengambil selendang itu, lalu mengusap-usapkan ke wajahnya sambil menangis terharu. Dilipatnya selendang tersebut seperti semula dan dikembalikannya kepada Rasulullah.”Mana mungkin aku akan duduk di atas pakaianmu wahai Nabi Allah. Semoga Allah memuliakanmu sebagaimana engkau muliakan aku” kata Jarir terharu.Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri Rasulullah bersabda,”Apabila datang kepada kalian seorang tamu yang mulia, maka muliakanlah dia. Dan apabila datang kepada kalian seorang yang ada hajat atau hak terhadap kalian, maka muliakanlah dia”
No comments:
Post a Comment